"ASRUN DAN LILIS RAJIN KEPASAR"

"Membangun tanpa mengutang, karna tempat mengutang membangun sendiri sesuka hati".

Polemik pasar dan para pedagang tak kunjung henti di kota kendari propinsi sulawesi tenggara. julukan baru sebagai kota yg sukses menjalankan pembangunan tanpa embel embel utang namun rumit menata pasarnya.
Aksi demonstrasi yg tergabung dalam ASOSIASI PEDAGANG PASAR BARU, selasa 18 april 2017 membawa tuntutan ke kantor walikota kendari terkait masih adanya aktifitas pasar paska relokasi di kelurahan bonggoeya eks.pasar panjang itu. Menurut mereka, aktifitas pasar tersebut sangat berdampak terhadap tingkat konsumen di pasar baru yg belum lama diresmikan tersebut. 
Tuntutan tersebut amatlah berdasar tentunya, berdasarkan pernyataan ketua komisi 2 DPRD Kota kendari, aktifitas pasar tersebut dipelopori oleh ibu lilis yg tak lain pemilik dari PT. KSK (Kurnia Sulawesi Karyatama) dan sampai sekarang masih mengelola pasar basah mandonga sebagai pihak ke 3. Bukan hanya itu, ibu lilis pun masih memiliki sejumlah pasar lainya dikota kendari yakni pasar korem dan pasar RB yang lokasinya tepat di depan mall Rabam kota kendari. Akan tetapi hampir seluruh pasar yg ia kelola, terindikasi kuat tidak memiliki ijin resmi. Pasalnya pihak DPRD Kota kendari pernah merekomendasikan pemkot kendari untuk sesegera mungkin melakukan penggusuran terhadap bangunan pasar yg terletak di kel. Bonggoeya. Namun lagi lagi ibu lilis tetap nyaman dan tenang sembari memperluas lokasi pasar ke tiga nya serta membuka ruang untuk calon pedagang. Memang tarif yg di dipatenkan untuk tiap losnya agak terjangkau dengan kisaran harga 5 ratus sampai 2 ratus perbulannya. Namun ternyata hal tersebut direspon negatif oleh para pedagang pasar baru dengan meminta pemkot kendari melalukan penertiban secepatnya.
Hal yg paling mendasar sebenarnya tidak pada keluhan pedagang tersebut. Siapakah ibu lilis sebenarnya, adalah pertanyaan yg patut di jawab oleh walikota kendari. Semua aktifitas usaha yg ia lakukan telah benar benar melanggar ketentuan perundang undangan dan bahkan tidak memberi efek sedikit pun pada keuangan pemerintah kota. Hal tersebut dikarenakan ijin pasar tidak dikantunginya, sudah barang tentu pemerintah tidak mendapat pajak pendapatan sedikit pun didalamnya. Hal yg berikut, kegiatan bu lilis tersebut amat berpotensi memicu konflik antar pedagang sekota kendari dan tentunya mempengaruhi stabilitas ekonomi jika sewaktu waktu hal itu terjadi. Anggapan bahwa ia membuka lapangan pekerjaan sebagai dampak positif, tentunya perlu kajian yg lebih mendalam.
Salah satunya, apa yg menjadi alasan walikota kendari tetap membiarkan peluang pendapatan daerah tersebut menjadi terbengkalai, misalnya mengarahkan agar kembali menata ijin pasar tersebut dan sebagainya misalnya. 
Kejadian yg amat membingungkan tentang kapasitas seorang bu lilis dimata pemda saat kepala satuan polis pamong praja kota kendari menyambut tuntutan para demonstran dengan meyakinkan bahwa mereka telah meminta ibu lilis untuk mengalah atau bertemu terlebih dahulu guna membicarakan solusi dari persolan pasar miliknya. Hal itu menandakan amat berharganya ia dimata pemda kota kendari. Apa yg kemudian membedakannya dengan para pengusaha lainya yg kini berada di kota kendari. 
Tentu kecurigaan patut dibangun, bahwa antara ibu lilis dan walikota kendari memiliki hubungan kerja atau sejenisnya. Hubungan seorang politisi dengan usahawan tentunya bicara pada persoalan investasi atau sponsorisasi. 

Patut lah kejadian ini menjadi bahan kontemplasi utama untuk menyikapi pembangunan kota kendari tanpa mengutang. Jika tanpa mengutang harus membiarkan rakyat menjadi korban kebringasan dan kesewenang wenangan pengusaha dan bola liar pemerintahan, apalah artinya sebuah pembangunan. Infra struktur bukanlah satu satunya sektor penyokong pembangunan. Ada beberapa hal yg juga menjadi bagiannya, baik itu pembangunan dalam bidang sosial, sumberdaya, ekonomi, dll.

Kesalahan terbesar sebagai penyebab konflik antar pedagang ini tak lain adalah istimewanya seorang lilis dimata walikota kendari. 
Jika pemerintah kota salah dalam mengambil langkah, maka keistimewaan lilis dimata asrun harus menelantarkan ratusan pedagang kecil tanpa kejelasan nasip lagi. Andaikan nasrun dapat nangkanya dan pedagang kena getahnya, ia telah membangun makam untuk rakyat kota kendari tanpa harus mengutang.

Wassalam. Bram Barakatino

Comments

  1. Sands Casino: 100% Welcome Bonus up to $1000
    The Sands Hotel and Casino is a high-tech 제왕 카지노 gaming destination that หารายได้เสริม features a variety of hotel, 샌즈카지노 casino and nightclubs. There is a casino on site and

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

proposal rumah singgah

DATA DIRI HASAN JUMADIN